Kabar mengejutkan dari kota kembang, Bandung. Sebanyak 63 orang pengusaha Spa/panti pijat dikumpulkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Kamis (15/3/12). Hal tersebut dilakukan terkait banyaknya laporan masyarakat mengenai adanya prostitusi terselubung, peredaran narkotika, perdagangan manusia (trafficking), dan perjudian, di tempat hiburan malam.
Pertemuan itu juga dihadiri unsur Satpol PP, HIPHI dan TPUH. Ada empat poin penting yang disampaikan kepada para pengusaha. Pertama pengusaha diminta untuk menghindari terjadinya praktek trafficking, menutup ruang untuk penggunaan narkoba, menutup ruang praktek perjudian serta menjauhi praktek prostitusi.
Menurut Kepala Disbudpar Kota Bandung, Priana Wirasaputra, keempat poin itu merupakan perhatian dari pihak kepolisian. "Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan Kapolrestabes. Beliau menyampaikan empat poin yang menjadi perhatian Polrestabes. Trafficking, narkoba, judi, dan prostitusi jangan sampai terjadi. Dan sekarang kita menginformasikan dan menekankannya kepada para pengusaha Spa/panti pijat. Utamanya terkait prostitusi. Jangan sampai Spa/panti pijat melakukan praktek prostitusi," kata Priana kepada wartawan usai pertemuan dengan para pengusaha Spa/panti pijat, di kantor Disbudpar Kota Bandung, Jln Ahmad Yani, Kamis (15/3/12).
"Kami juga menekankan kepada para pengusaha untuk memberi seragam yang lebih sopan bagi para terapisnya untuk menghapuskan hal yang tidak diinginkan dan penilaian negatif masyarakat. Dan yang pasti, tindakan prostitusi atau asusila harus dilarang," katanya.
Pertemuan itu juga dihadiri unsur Satpol PP, HIPHI dan TPUH. Ada empat poin penting yang disampaikan kepada para pengusaha. Pertama pengusaha diminta untuk menghindari terjadinya praktek trafficking, menutup ruang untuk penggunaan narkoba, menutup ruang praktek perjudian serta menjauhi praktek prostitusi.
Menurut Kepala Disbudpar Kota Bandung, Priana Wirasaputra, keempat poin itu merupakan perhatian dari pihak kepolisian. "Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan Kapolrestabes. Beliau menyampaikan empat poin yang menjadi perhatian Polrestabes. Trafficking, narkoba, judi, dan prostitusi jangan sampai terjadi. Dan sekarang kita menginformasikan dan menekankannya kepada para pengusaha Spa/panti pijat. Utamanya terkait prostitusi. Jangan sampai Spa/panti pijat melakukan praktek prostitusi," kata Priana kepada wartawan usai pertemuan dengan para pengusaha Spa/panti pijat, di kantor Disbudpar Kota Bandung, Jln Ahmad Yani, Kamis (15/3/12).
"Kami juga menekankan kepada para pengusaha untuk memberi seragam yang lebih sopan bagi para terapisnya untuk menghapuskan hal yang tidak diinginkan dan penilaian negatif masyarakat. Dan yang pasti, tindakan prostitusi atau asusila harus dilarang," katanya.
Dikutip dari PikiranRakyat.Com
ha ha ha pulis ha ha ha
BalasHapus